Minggu, 14 Juni 2020

Teks Cerita Sejarah

TEKS CERITA SEJARAH

 

1.    Definisi Teks Cerita Sejarah

Secara etimologi atau asal katanya, sejarah diambil dari dalam bahasa Arab yaitu syajaratum artinya ‘pohon’. Dalam bahasa Arab dikenal pula istilah syajarah annasyab, artinya ‘pohon silsilah’. Dekatakan sebagai pohon, sebab pohon akan terus tumbuh dan berkembang dari tingkat yang sederhana ke tingkat yang lebih kompleks. Sejarah dianalogikan sebagai pohon  yang terus berkembang dari akar sampai ke ranting yang terkecil.

Dalam bahasa Inggris, sejarah berpadanan dengan kata history. Artinya ‘masa lampau umat manusia’. Kata history diturunkan dalam bahasa Latin dan Yunani, yaitu historia. Artinya ‘informasi’ atau ‘pencarian’; dapat pula diartikan ‘ilmu’. Hal ini menunjukkan bahwa pengkajian sejarah sepenuhnya bergantung kepada penyelidikan terhadap perkara-perkara yang benar-benar terjadi. Istor dalam bahasa Yunani artinya ‘orang pandai’. Istoria artinya ilmu yang khusus untuk menelaah gejala-gejala dalam urutan kronologis.

Dalam KBBI (2007:1241), sejarah diartikan sebagai asal-usul (keturunan) silsilah; kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau; pengetahuan atau uraian tentang peristiwa dan kejadian yang benar-benar terjadi dalam masa lampau; ilmu sejarah. Dalam sumber lain dinyatakan bahwa sejarah merupakan catatan peristiwa masa lampau.

Namun, kata sejarah  lebih sering dimaknai sebagai sesuatu yang telah terjadi pada waktu lampau dalam kehidupan umat manusia. Sejarah tidak dapat dilepas dari kehidupan manusia dan bahkan berkembang sesuai kehidupan manusia dari tingkat yang sederhana ke tingkat yang lebih maju atau modern.

Teks adalah satuan bahasa yang mengandung makna, pikiran dan gagasan lengkap. cerita menurut KBBI adalah karangan yg menuturkan perbuatan, pengalaman, atau penderitaan orang, kejadian dan sebagainya baik yang sungguh-sungguh terjadi maupun yang hanya rekaan belaka.

2.    Fungsi Teks Cerita Sejarah

Dalam Kosasih (2014:222-223) dengan adanya pembelajaran teks cerita sejarah, kamu akan mendapatkan pengalaman, pembelajaran, dan pemantapan kepribadian bagi individu, masyarakat, dan bangsa. Adapun manfaat-manfaat mempelajari teks cerita sejarah adalah sebagai berikut.

a.    Memberikan Kesadaran Waktu

Kesadaran waktu yang dimaksud adalah kehidupan dengan segala perubahan, pertumbuhan, dan perkembangannya yang terus berjalan melewati waktu. Dengan memiliki kesadaran waktu yang baik, seseorang akan senantiasa berupaya mengukir sejarah kehidupannya sebaik-baiknya. Dia akan selalu berusaha untuk membuat catatan kehidupannya dengan hal-hal bermanfaat sepanjang waktu.

b.    Mempelajari Pelajaran yang Baik

Dengan mempelajari sejarah seseorang atau suatu bangsa akan bercermin dan menilai peristiwa-peristiwa yang merupakan prestasi dan peristiwa-peristiwa yang merupakan kegagalan. Peristiwa-peristiwa masa lalu, baik itu yang positif maupun negative, harus kita jadikan hikmah agar kesalahan-kesalahan yang pernah terjadi tidak teruang lagi. Misalnya, sikap kedaerahan atau mementingkan diri sendiri dan kelompok selalu membuahkan kegagalan, sedangkan sikap persatuan dan kesatuan menjadikan bangsa ini kokoh dan mudah pula mencapai cita-cita untuk Indonesia merdeka. Oleh karena itu, kita harus menjauhkan diri dari sikap mementingkan golongan  ataupun kelompok; sebaliknya harus bersatu padu untuk menuju Indonesia yang adil dan makmur.

c.    Memperkokoh Rasa Kebangsaan (Nasionalisme)

Suatu bangsa adalah suatu kelompok social yang ditinjau dari berbagai segi memiliki banyak perbedaan. Terbentuknya suatu bangsa disebabkan adanya kesamaan sejarah besar di masa lampau dan adanya kesamaan keinginan untuk membuat sejarah besar bersama. Dengan membaca sejarah, rasa kebersamaan ini akan semakin kokoh demi membangun sebuah bangsa yang besar di masa yang akan datang.

d.    Memberikan Ketegasan Identitas Nasional dan Kepribadian Suatu Bangsa

Kepribadian dan identitas nasional suatu bangsa terbentuk dari keseluruhan pengalaman sejarah suatu bangsa tersebut. Karena setiap bangsa memiliki pengalaman sejarah yang berbeda-beda, kepribadian suatu bangsa akan berbeda-beda pula. Dengan mempelajari sejarah akan lebih memperjelas identitas nasional dan kepribadian suatu bangsa. Berdasarkan sejah kita adalah bangsa yang tidak mudah menyera, gigih dalam melawan semua bentuk penjajahan. Dengan demikian, tidaklah layak apabila kita sebagai generasi penerusnya begitu mudah menyerah dalam menghadapi setiap masalah. Kita adalah bangsa yang besar yang kepribadian kuat dan tidak mudah menyerah.

e.    Sumber Inspirasi

Sejarah berupaya merekam aktivitas manusia pada masa silam. Pengetahuan dan cita-cita masa lampau dapat menjadi sumber inspirasi dalam rangka menumbuhkan cita-cita masa depan. George Macaulay Travelyan berpendapat bahwa di dalam pendidikan dan usaha menumbuhkan cita-cita masa kini dan hari esok, pengetahuan tentang cita-cita masa lampau merupakan sumber ilham yang penting.

f.     Sarana Kreatif

Sejarah dalam bentuk kisah seringkali menjadi sumber bacaan yang mengasyikkan karena merupakan kisah, apalagi kalau penyajiannya menarik dengan gaya bahasa memikat. Seperti halnya membaca cerpen ataupun novel, teks sejarah dapt menghibur karena dapat menumbuhkan suasana hati yang menyenangkan.

3.    Struktur Teks Cerita Sejarah

Menurut Kosasih (2014:23-225), struktur merupakan cara sesuatu disusun  atau dibangun. Struktur ini ditulis secara berurutan, mulai dari pembukaan, isi, dan penutup. Begitu juga dengan struktur teks cerita sejarah. Secara umum, teks cerita sejarah  terbagi ke dalam tiga bagian, yakni pengenalan (orientation), rekaman peristiwa (events), dan penutup (ending).

 

 

 

 

 

 

Bagan . Struktur Teks Cerita Sejarah

             Pertama, pengenalan berupa penyampaian informasi tentang pengertian ataupun definisi luas peristiwa yang akan diceritakan. Pada bagian ini disebutkan waktu dan tempat terjadinya peristiwa. Mungkin pula disebutkan pelaku-pelaku. Apabila sejarah itu tentang perjalanan hidup seseorang, yang diperkenalkan adalah identitas umum dari tokoh.

Kedua, rekaman peristiwa berupa rangkaian peristiwa yang biasanya disampaikan dalam urutan kronologis.  Adapun yang dimaksud dengan kronologis adalah pola pengembangan teks yang berdasarkan urutan waktu. Peristiwa sejarah akan selalu berlangsung sesuai dengan urutan waktu sehingga peristiwa-peristiwa sejarah tidak terjadi secara melompat-lompat urutan waktunya; atau bahkan berbalik urutan waktunya (anakronis). Peristiwa-peristiwa sejarah yang diceritakan  dan disusun berdasarkan kejadian tanpa memberi penjelasan tentang hubungan sebab akibat antara peristiwa tersebut, disebut konflik.

 Di dalam urutan peristiwa sejarah, sering dikenal istilah periodisasi, yakni pembagian atau pembabakan  peristiwa-peristiwa masa lampau yang sangat panjang menjadi beberapa zaman. Penyusunan periodisasi dalam teks cerita sejarah bertujuan untuk mempermudah dalam mempelajari sejarah. Dalam menyusun periode-periode sejarah tersebut harus disusun secara kronologis. Peristiwa-peristiwa sejarah tersebut dikelompokkan dan disusun berdasarkan urutan waktu kejadiannya dengan unsure-unsur di dalamnya terkandung unsure tema (apa), pelaku (siapa), tempat (di mana), waktu (kapan), proses kejadian (bagaimana), dan sebab akibat peristiwa (mengapa).

Ketiga, penutup berisi cerita akhir dari paparan peristiwa yang disampaikan sebelumnya. Bentuk umumnya berupa akibat  (konsekuensi) dari rangkaian peristiwa sebelumnya. Misalnya berupa kekalahan, kemenangan, kematian, dan penaklukan. Mungkin pula pada bagian ini berisi kesimpulan, komentar, atau evaluasi atas peristiwa-peristiwa yang telah diceritakan.

 

4.    Kaidah Kebahasaan Teks Cerita Sejarah

Pada saat kamu membaca teks cerita sejarah, kamu akan menemukan kaidah kebahasaannya. Dalam Kosasih (2014:225-226) seperti berikut.

1)    Menggunakan kalimat-kalimat yang menyatakan masa lampau.

Contoh           :

a)    Pada Abad ke-19, Aceh masih merupakan kerajaan merdeka.

b)    Tidak lama setelah itu, Sultan Mahmudsyah memimpin perang dari Luengbata.

c)    Pasukan Belanda kemudian dipimpin Jenderal Van Heutz.

2)    Menggunakan kata-kata kerja yang bermakna tindakan atau perbuatan pelaku (sejarah). Seperti; memerangi, menyaksikan, membuat, membacakan, merundingkan, dan lain-lain. Kata itu sangat dipengaruhi oleh tema peristiwanya. Jika peristiwa peperangan yang diceritakannya, maka kata-kata kerjanya tidak jauh dari tindakan yang menandai peperangan itu. Misalnya, menembak, menculik, menyerang, dan menghabisi. Ketika peristiwa sejarah yang diceritakan itu berkenaan dengan kebudayaan, kata-kata yang digunakan adalah mementaskan, mempertontonkan, menciptakan, mengkreasikan, dan sejenisnya.

3)    Menggunakan fungsi keterangan yang menggunakan tempat, waktu, atau cara.

Contoh           :

a)    Pada tahun 1873, Belanda mengirim utusan ke Kutaraja yang menuntut agar Aceh takhluk kepada belanda.

b)    Perlawanan Aceh di Mesjid Raya dapat diatasi belanda, tetapi Kohler tewas tertembak di depan mesjid.

c)    Pasukan Belanda mengadakan gerakan besar-besaran di pedalaman Aceh.

4)    Menggunakan konjungsi yang menyatakan urutan peristiwa, seperti kemudian, lalu, setelah.

Contoh           :

a)    Setelah terjadi pertempuran hebat yang menelan banyak korban di kedua belah pihak, istana dapat dikuasai Belanda.

b)    Pasukan Belanda kemudian dipimpin Jenderal Van Heutz


Kamis, 04 Juni 2020

Teks Eksplanasi


Pengertian Teks Eksplanasi
Teks eksplanasi adalah teks yang bertujuan untuk menginformasikan tentang sesuatu, sehingga memperluas pengetahuan pembaca.Teks ekplanasi menurut KBBI merupakan uraian (paparan) yg bertujuan menjelaskan maksud dan tujuan (suatu karangan).Dengan demikian, teks eksplanasi adalah teks yang memaparkan dan mempengaruhi audience (pendengar atau pembaca) bahwa ada masalah yang tentunya perlu mendapat perhatian


 Fungsi Teks Eksplanasi
 Teks eksplanasi mempunyai fungsi sosial untuk menjelaskan proses terjadinya sesuatu menurut prinsip sebab akibat.
Struktur  taks eksplanasi 
A.    Pernyataan umum
B.    Urutan sebab akibat
C.   Urutan sebab akibat
D.  
Urutan sebab akibat


Ciri-ciri kebahasaan teks eksplanasi:
  1. Menggunakan hubungan sebab akibat yang ditandai dengan kategori nomina (akibat, hasilnya, jadi)
  2. Menggunakan hubungan sebab akibat yang ditandai dengan kategori  verba (menyebabkan, menimbulkan, menjadikan, )
  3. Menggunakan kata kerja material dan relasional
  4. Menggunakan  kata-kata sulit
  5. Menggunakan istilah asing,
  6. Menggunakan konjungsi ( karena sebab, akibat, sehingga)
ContohBacalah teks eksplanasi berikut ini.
Siklus Hidrologi

Jumlah air di alam ini tetap dan mengikuti suatu aliran yang dinamakan “siklus hidrologi”. Siklus hidrologi adalah sirkulasi air yang tidak pernah berhenti dari atmosfer ke bumi dan kembali ke atmosfer melalui evaporasi, kondensasi, dan presipitasi.

Akibat panas matahari, air di permukaan bumi berubah wujud menjadi gas/ uap dalam proses evaporasi. Evaporasi bisa terjadi melalui air (sungai, embung  reservoir, waduk, dan air laut) dan tanaman. Tanaman menyerap air melalui akar. Energi panas matahari menyebabkan air di dalam tanaman keluar dengan wujud uap. Proses pengambilan air oleh akar tanaman dan penguapan dari dalam tanaman disebut transpirasi.

Karena perbedaan temperatur di atmosfer, uap berubah menjadi air. Temperatur yang berada di bawah titik beku (freezing point) mengakibatkan kristal es terbentuk. Butir-butir air terjadi karena tetesan air kecil (tiny droplet) yang timbul akibat kondensasi berbenturan dengan tetesan air lainnya dan terbawa oleh gerakan udara. Adanya gravitasi menyebabkan butir-butir air itu turun ke bumi, yang disebut dengan hujan atau presipitasi. Jika temperatur udara turun sampai di bawah 0º Celcius, butiran air akan berubah menjadi salju.

Ketika sampai ke bumi, air hujan mengalir dan bergerak dari daerah yang tinggi ke daerah yang rendah. Aliran air ini disebut aliran permukaan tanah karena bergerak di atas muka tanah. Aliran ini akan memasuki daerah tangkapan atau daerah aliran menuju ke sistem jaringan sungai, sistem danau atau waduk. Dalam sistem sungai aliran mengalir mulai dari sistem sungai kecil ke sistem sungai yang besar dan akhirnya menuju mulut sungai atau sering disebut estuary, yaitu tempat bertemunya sungai dengan laut.          
(Diolah dari berbagai sumber) ( dari buku Ekspresi Diri dan Akademik )


Struktur teks eksplanasi

No
Struktur
Teks
Peristiwa
1
Pernyataan
Umum
Jumlah air di alam ini tetap dan mengikuti suatu aliran yang dinamakan “siklus hidrologi”. Siklus hidrologi adalah sirkulasi air yang tidak pernah berhenti dari atmosfer ke bumi dan kembali ke atmosfer melalui evaporasi, kondensasi, dan presipitasi.
2
Urutan Sebab-
akibat
Akibat panas matahari, air di permukaan bumi berubah wujud menjadi gas/ uap dalam proses evaporasi. Evaporasi bisa terjadi melalui air (sungai, embung  reservoir, waduk, dan air laut) dan tanaman. Tanaman menyerap air melalui akar. Energi panas matahari menyebabkan air di dalam tanaman keluar dengan wujud uap. Proses pengambilan air oleh akar tanaman dan penguapan dari dalam tanaman disebut transpirasi.
3
Urutan Sebab-
akibat
Karena perbedaan temperatur di atmosfer, uap berubah menjadi air. Temperatur yang berada di bawah titik beku (freezing point) mengakibatkan kristal es terbentuk. Butir-butir air terjadi karena tetesan air kecil (tiny droplet) yang timbul akibat kondensasi berbenturan dengan tetesan air lainnya dan terbawa oleh gerakan udara. Adanya gravitasi menyebabkan butir-butir air itu turun ke bumi, yang disebut dengan hujan atau presipitasi. Jika temperatur udara turun sampai di bawah 0º Celcius, butiran air akan berubah menjadi salju.
4
Urutan Sebab-
akibat
Ketika sampai ke bumi, air hujan mengalir dan bergerak dari daerah yang tinggi ke daerah yang rendah. Aliran air ini disebut aliran permukaan tanah karena bergerak di atas muka tanah. Aliran ini akan memasuki daerah tangkapan atau daerah aliran menuju ke sistem jaringan sungai, sistem danau atau waduk. Dalam sistem sungai aliran mengalir mulai dari sistem sungai kecil ke sistem sungai yang besar dan akhirnya menuju mulut sungai atau sering disebut estuary, yaitu tempat bertemunya sungai dengan laut.

Pengimbasan Rumah Belajar

  Pengimbasan Rumah Belajar di Sekolah Oleh : Silvia Devika, S.Pd Perkembangan Teknologi Informasi dan  Komunikasi ( TIK ) di abad 21 ini me...